DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
BAGIAN PERTAMA : SEJARAH KOTA TIGABINANGA
BAB I : ASAL USUL KOTA TIGABINANGA
1. Asal
kata “Tiga Binanga”
2. Penduduk
Awal Tigabinanga
BAB
II : PERESMIAN
KOTA TIGABINANGA
1. Peresmian Tigabinanga dan Pemilihan Penghulu
2. Relokasi Pasar dan Penataan Kota
3. Pengembangan Kota
BAB
III : KERJASAMA
ANTAR PENDUDUK
1. ”Orang
Kenjulu” dan Dialek
2. Pertambahan
Penduduk
BAB
IV : TIGABINANGA
DAN PERJUANGAN
1. Kedudukan
Tigabinanga
2. Surat
Penghargaan dari Wakil Presiden RI
3. Tigabinanga
menjadi Ibukota Kabupaten Karo dan Keresidenan
Sumatera Timur
4. Negara
Sumatera Timur (NST)
BAB
V : GEMPURAN
KE NEGARA SUMATERA TIMUR
1. Pembagian Daerah
Pertempuran 1 Mei 1949
2. Pertempuran Bertah 7
Mei 1949
BAGIAN
KEDUA : RIWAYAT HIDUP NGADANG SEBAYANG
BAB
VI : BIODATA
1. Tempat/Tahun lahir
dan domisili
2. Tigabinanga diresmikan dan
Pemilihan Penghulu
BAB
VII : SILSILAH
KELUARGA
1. Keturunan Ke- IX Raja Lambing
2. Rumah Derpih Kuala
3. Hubungan Dengan Kampung
Kidupen
4.Hubungan Dengan Kampung Batukarang dan
Berdirinya Kuala Baru.
BAB
VIII : PERNIKAHAN
DAN KETURUNAN
1. Pernikahan Yang Unik
2. Keturunan
BAB
IX :
PENDIDIKAN
1. Belajar Baca Tulis Dari Mandor BW Mulia
2. Mengutamkan Pendidikan
BAB
X : HIDUP
DENGAN USAHA SENDIRI
1. Kepala
Kampung Tidak Bergaji
2. Kegiatan
Usaha-Usaha
BAB
XI : MENDUKUNG
PERJUANGAN
1. Membantu Perbekalan Para Pejuang Kemerdekaan
2. Diakui Sebagai Anggota TNI/AD
BAB
XII : PENGHARGAAN
PENUTUP: ATESTASI DAN KESIMPULAN
LAMPIRAN
:
1. Riwayat
hidup dan pekerjaan Ngadang Sebayang Kepala
Kampung Tigabinanga
2. Tambahan
keterangan Budi Sebayang
3. Bagan
Silsilah Raja Lambing
4. Swapraja
dan Landschap
PENDAHULUAN
Riwayat Hidup dari Ngadang Sebayang dan Sejarah kota Tigabinanga, tidak dapat dipisahkan karena
berjalan seiring dan sejalan. Apa yang dialami oleh Ngadang Sebayang secara pribadi adalah pengalaman juga bagi kota Tigabinanga dan sebaliknya. Dalam menapaki jalan hidup pribadi dan pengalaman memimpin kota selama lebih dari 4 dasawarsa, Ngadang
Sebayang sempat menuangkannya dalam Dokumen Tertulis berjudul “Riwayat Hidup dan Sejarah mulainya terjadi Kampung Urung Tigabinanga” tertanggal 31 Desember 1967,
ditulis dan ditanda tanganinya pada saat
terakhir ia menjabat sebagai Kepala Kampung.Dengan demikian cakupan dari buku
ini, hanya sampai 31 Desember tahun 1967 ketika Ngadang Sebayang mengakhiri
tugasnya.
Dalam Dokumen Tertulis tersebut
diatas dapat ditemui beberapa informasi, data dan fakta penting, kemudian oleh penyunting didalami
atau diolah dengan cara mencari latar
belakang dan keterkaitannya dengan peristiwa sejarah yang melatarinya, sehingga menjadi suatu suntingan
yang menarik, lengkap, menyeluruh dan
valid.
Sebagai Kepala Kampung, ia telah menyelesaikan tugasnya dengan
baik, setelah memangku jabatan tersebut selama
lebih dari 46 tahun termasuk didalamnya menjadi Penghulu Pekan Tigabinanga yang dirangkapnya selama 20 tahun. Tentu saja
hanya hal-hal penting saja dapat diuraikan
dalam buku ini berdasarkan data dan fakta yang dapat dihimpun dari beberapa
sumber, termasuk dari internet.
Atestasi (Surat
Keterangan Tertulis) tertanggal 20 Maret 1965 dari Radja Muli Sebayang, bekas
Raja Urung Perbesi dan Nikolaus Pandjaitan bekas Pegawai Sibayak Sarinembah, yang menyatakan kebenaran tentang tugas yang
dilaksanakan oleh Ngadang Sebayang amat berharga bagi penulisan sejarah Tigabinanga karena
Sibayak Sarinembah dan Raja Urung
Perbesi menjadi saksi dan pelaku sejarah kota Tigabinanga, ketika kedua-duanya
mendampingi Controleur van Karoland (Bupati Karo) dalam peresmian Kota
Tigabinanga.
Untuk dipahami bahwa sistem pemerintahan daerah pada jaman pemerintahan
Belanda menganut sistem swapraja (zelfbestuur)
yang berada dibawah kendali Controleur
van Karoland yang berkududukan di Kabanjahe. Di Tanah Karo terdapat lima
pemerintahan wilayah (landschap) yaitu Landschap Lingga, Landschap Suka, Landschap Barusjahe, Landschap Sarinembah dan landschap Kuta buluh. Masing-masing Landschap dipimpin oleh seorang Sibayak. Dibawah Sibayak
terdapat Rajaurung yang membawahi
beberapa Kuta, yang dipimpin seorang
Penghulu. Kota Tigabinanga / Kuala
berada dibawah Rajaurung Perbesi.
Banyak kota di Indonesia yang gagal untuk menorehkan Sejarah Kotanya,
karena kurangnya data yang mendukung dan minimnya tulisan yang dibuat. Ada pula
Kota di Indonesia yang harus melakukan penelitian dengan biaya mahal untuk
menentukan Hari Jadi kotanya. Tidak demikian halnya dengan kota Tigabinanga. Tugu
dan Prasasti Kota Tigabinanga, yang dibangun dan berdiri megah di simpang tiga
jalan ke Juhar / Kotacane dapat juga lebih menjelaskan Sejarah kota Tigabinanga.
Bekasi, 26 September 2013
Penyunting,
KENCHANA SEBAYANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar