Jumat, 01 November 2013

DAFTAR ISI


PENDAHULUAN

BAGIAN PERTAMA : SEJARAH KOTA TIGABINANGA 
BAB  I   :   ASAL USUL KOTA TIGABINANGA
1. Asal kata “Tiga Binanga”
2. Penduduk Awal Tigabinanga

BAB II   :   PERESMIAN KOTA TIGABINANGA
                  1. Peresmian Tigabinanga dan Pemilihan Penghulu
                  2. Relokasi Pasar dan Penataan Kota
                  3. Pengembangan Kota

BAB III :   KERJASAMA ANTAR PENDUDUK
   1. ”Orang Kenjulu”  dan Dialek
   2. Pertambahan Penduduk

BAB IV  :   TIGABINANGA DAN PERJUANGAN
   1. Kedudukan Tigabinanga
   2. Surat Penghargaan dari Wakil Presiden RI
   3. Tigabinanga menjadi Ibukota Kabupaten Karo dan  Keresidenan Sumatera Timur
   4. Negara Sumatera Timur (NST)

BAB V   :   GEMPURAN KE NEGARA SUMATERA TIMUR
                     1.     Pembagian Daerah Pertempuran 1 Mei 1949
                     2.     Pertempuran Bertah 7 Mei 1949

BAGIAN KEDUA : RIWAYAT HIDUP NGADANG SEBAYANG
BAB VI  :   BIODATA
                     1.     Tempat/Tahun lahir dan domisili
                 2. Tigabinanga diresmikan dan Pemilihan Penghulu


BAB VII :   SILSILAH KELUARGA
                  1. Keturunan Ke- IX Raja Lambing
                  2. Rumah Derpih Kuala
                     3.     Hubungan Dengan Kampung Kidupen
 4.Hubungan Dengan Kampung Batukarang dan Berdirinya  Kuala Baru.
 
BAB VIII    : PERNIKAHAN DAN KETURUNAN
                     1.     Pernikahan Yang Unik
                    2.      Keturunan

BAB IX  :   PENDIDIKAN
                  1. Belajar Baca Tulis Dari Mandor BW Mulia
                  2. Mengutamkan Pendidikan

BAB X    :   HIDUP DENGAN USAHA SENDIRI
1. Kepala Kampung Tidak Bergaji
2. Kegiatan Usaha-Usaha

BAB XI  :   MENDUKUNG PERJUANGAN
                  1. Membantu Perbekalan Para Pejuang Kemerdekaan
                  2. Diakui Sebagai Anggota TNI/AD

BAB XII :   PENGHARGAAN
     
PENUTUP:   ATESTASI DAN KESIMPULAN

LAMPIRAN :
1.   Riwayat hidup dan pekerjaan Ngadang Sebayang Kepala  Kampung Tigabinanga
2.   Tambahan keterangan Budi Sebayang
3.   Bagan Silsilah Raja Lambing
4.   Swapraja dan Landschap



PENDAHULUAN


      Riwayat Hidup dari Ngadang Sebayang dan Sejarah  kota Tigabinanga, tidak dapat dipisahkan karena berjalan seiring dan sejalan. Apa yang dialami oleh Ngadang Sebayang  secara pribadi adalah  pengalaman juga  bagi kota Tigabinanga  dan sebaliknya. Dalam menapaki  jalan hidup pribadi dan pengalaman memimpin  kota selama lebih dari 4 dasawarsa, Ngadang Sebayang sempat menuangkannya dalam Dokumen Tertulis berjudul  “Riwayat Hidup dan  Sejarah mulainya terjadi Kampung  Urung Tigabinanga” tertanggal 31 Desember 1967, ditulis dan ditanda tanganinya  pada saat terakhir ia menjabat sebagai Kepala Kampung.Dengan demikian cakupan dari buku ini, hanya sampai 31 Desember tahun 1967 ketika Ngadang Sebayang mengakhiri tugasnya.

      Dalam Dokumen Tertulis  tersebut diatas dapat  ditemui  beberapa informasi, data  dan fakta  penting, kemudian oleh penyunting didalami atau diolah dengan cara  mencari latar belakang dan keterkaitannya dengan peristiwa sejarah  yang melatarinya, sehingga menjadi suatu suntingan yang menarik, lengkap,  menyeluruh dan valid.

      Sebagai Kepala Kampung, ia telah menyelesaikan tugasnya dengan baik,  setelah memangku jabatan tersebut selama lebih dari 46 tahun termasuk didalamnya menjadi Penghulu Pekan Tigabinanga  yang dirangkapnya selama 20 tahun. Tentu saja hanya hal-hal penting saja dapat  diuraikan dalam buku ini berdasarkan data dan fakta yang dapat dihimpun dari beberapa sumber, termasuk dari internet.

Atestasi (Surat Keterangan Tertulis) tertanggal 20 Maret 1965 dari Radja Muli Sebayang, bekas Raja Urung Perbesi dan Nikolaus Pandjaitan bekas Pegawai Sibayak Sarinembah,  yang menyatakan kebenaran tentang tugas yang dilaksanakan oleh Ngadang Sebayang amat berharga  bagi penulisan sejarah Tigabinanga  karena  Sibayak  Sarinembah dan Raja Urung Perbesi menjadi saksi dan pelaku sejarah kota Tigabinanga, ketika kedua-duanya mendampingi Controleur van Karoland (Bupati Karo) dalam peresmian Kota Tigabinanga.

Untuk dipahami  bahwa sistem pemerintahan daerah pada jaman pemerintahan Belanda  menganut sistem swapraja (zelfbestuur) yang berada dibawah kendali  Controleur van Karoland yang berkududukan di Kabanjahe. Di Tanah Karo terdapat lima pemerintahan wilayah (landschap) yaitu Landschap Lingga, Landschap Suka,  Landschap  Barusjahe, Landschap Sarinembah dan landschap   Kuta buluh. Masing-masing Landschap  dipimpin oleh seorang Sibayak. Dibawah Sibayak terdapat  Rajaurung yang membawahi beberapa Kuta, yang dipimpin  seorang Penghulu.  Kota Tigabinanga / Kuala berada dibawah Rajaurung Perbesi.

      Banyak kota di Indonesia yang gagal untuk menorehkan Sejarah Kotanya, karena kurangnya data yang mendukung dan minimnya tulisan yang dibuat. Ada pula Kota di Indonesia yang harus melakukan penelitian dengan biaya mahal untuk menentukan Hari Jadi kotanya. Tidak demikian halnya dengan kota Tigabinanga. Tugu dan Prasasti Kota Tigabinanga, yang dibangun dan berdiri megah di simpang tiga jalan ke Juhar / Kotacane dapat juga lebih menjelaskan  Sejarah kota Tigabinanga.

Bekasi, 26 September 2013
Penyunting,

KENCHANA SEBAYANG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar