Jumat, 01 November 2013


 
BAB VIII

 PERNIKAHAN DAN KETURUNAN


1.   Pernikahan Yang Unik


         Pernikahan Ngadang Sebayang, berlangsung dengan cukup unik. Menurut  kebiasaan umum dalam  adat Karo, suatu perkawinan senantiasa dilaksanakan ditempat tinggal mempelai perempuan. Hal itu tidak terjadi pada  penikahan  antara Ngadang Sebayang dengan Langrugi br Sembiring Meliala. Penganten wanita bermukim dan menetap dikampung Juhar tetapi pernikahan berlangsung di Tigabinanga. Keluarga mempelai perempuan memang menetap di Juhar karena ia bebere Ginting Jadibata  Juhar, walaupu berasal usul dari kampung Sarinembah.  Berangkat dari kampung Juhar, penganten terlebih dahulu bermalam dirumah kerabatnya di kampung Pergendangan, kemudian diarak keluarga menuju  Tigabinanga. Pernikahan dapat dilakukan dengan cara seksama karena di Tigabinanga dan Kuala terdapat keluarga Sembiring Meliala yang menjadi Kalimbubu Taneh.  Anaknya   yang pertama yang lahir dari perkawinan ini, diberi Raja Nelah Sebayang karena perkawinan ini mengikuti “telah” dari Sibayak Sarinembah yang merekomendasi perkawinan ini.


2.   Keturunan

         Ngadang Sebayang mempunyai 6 orang, yaitu dua laki-laki dan empat perempuan. Mereka dengan pasangannya adalah sebagai berikut:

1. Raja Nelah Sebayang/Malam br  Ginting/Lumut Roslina br Bangun,
2. Katalit br Sebayang/Jakima Tarigan,
3. Ruth Kita br Sebayang/ Damianus Naik Tarigan,
4. Mr Kencana  Sebayang/Erly Tarigan,
5. Jendamin br Sebayang/Drs Kitaras Sinulingga,
6. Dra. Pringetten br Sebayang/Uli Ginting.

Mr adalah singkatan dari Meester in rerchten berarti sarjana hukum, title yang diterima ketika lulus menjadi sarjana pada tgl 4 Juli 1962 dari Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masysrakat Universitas Sumatera Utara. Ia menjadi sarjana pertama dari Tigabinanga dan Kuala dan Sarjana Hukum pertama bermarga Sebayang.

     Daftar Lengkap keturunan dari Ngadang Sebayang dan tingkat pendidikan dapat dilihat di Lampiran buku ini.
    
     Profesi dari Ngadang Sebayang sebagai seorang Pamong Desa,  diikuti oleh keduanya puteranya  menjadi Pamong Praja dan menjadi pejabat publik, sebagai tersebut dibawah ini :

(1)        Raja Nelah Sebayang



Menjadi Wakil Bupati Karo selaku Wakil Ketua DPD (Dewan Pemerintahan Daerah) Kabupaten Karo. kemudian berubah nama  menjadi anggota BPH (Badan Pemerintahan Harian). Selama 5 tahun menjadi pejabat pemerintahan  Kabupaten Karo  dari unsur dari Partai Nasional Indonesia (PNI). Sebelumnya, pada awal perang kemerdekaan, ia menjadi Perwira Pertama TNI AD dari kesatuan Sektor III.Kemudian  menjadi pengusaha nasional dan memimpin Firma Singalorlau yang bergerak dibidang Kilang papan, aanemer (pemborong) dan transportasi. Menjadi politisi, terpilih sebagai  Ketua DPC PNI Kabupaten Karo, dan Ketua IV DPD  PNI  Daerah Sumatera Utara.
 
(2)        Mr. Kenchana Sebayang
 
      


Memilih menjadi seorang Pamong Praja setelah lulus menjadi sarjana hukum. Pernah bertugas  di Kantor Pusat Departemen Dalam Negeri Jakarta. Karena dianggap  Orde Lama, yang mendukung pemerintahan Presiden Soekarno, ia dipindahkan  ke Pemerintah Kotamadya Makassar   dan menduduki pelbagai jabatan dan  membantu 3 Walikota berturut-turut, termasuk dalam  bertugas ke luar negeri. Kemudian bertugas di sebagai Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan. Terakhir menjadi Koordinator Widyaiswara di Diklat Depdagri di Bandung dan pensiun pada usia 65 tahun dengan Pangkat/Gol Pembina Utama  (IV/e).

 

Selain dari itu, seorang cucu dari Ngadang Sebayang bernama Ir Aries Eklesia Sebayang, Alumni ITB, berniat menjadi pejabat publik dan   maju  menjadi Calon Bupati Kepala Daerah Karo periode 2005-2010,




 Cucunya yang lain  Ir. Andy Ardent Sebayang, Alumni ITB tidak berminat untuk menjadi pamong   praja dan memilih  men-jadi professional, menjadi wiraswasta dan hamba Tuhan di daerah Serang /Cilegon dibantu oleh isteri dan kedua anaknya.


Cucunya yang lain, Ir. Deddy Aditya Sebayang MSc, alumni ITB dan S2 dari  Universiti Brunei Darusalam, tidak berminat menjadi pamong praja dan memilih menjadi ekspariat profesional di perusahaan Minyak Asing, pernah beberapa tahun bertugas di Itali, Malaysia dan Mesir di perusahaan minyak Eny dan Shell dan sekarang di perusahaan minyak Canada di Jakarta. Deddy A. Sebayang mempunyai 3 orang anak dan lahir di 3 negara, yang tertua lahir di Jakarta, yang kedua lahir di Milan, Italia dan yang ketiga lahir di Miri, Malaysia/Serawak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar